Tinggalkan komentar

konsultan minimarket

konsultan minimarket, konsultan minimarket, konsultan minimarket, konsultan minimarket,konsultan minimarket, konsultan minimarket, konsultan minimarket, konsultan minimarket,konsultan minimarket, konsultan minimarket, konsultan minimarket, konsultan minimarket,konsultan minimarket, konsultan minimarket, konsultan minimarket, konsultan minimarket,konsultan minimarket, konsultan minimarket, konsultan minimarket, konsultan minimarket,konsultan minimarket, konsultan minimarket, konsultan minimarket, konsultan minimarket,konsultan minimarket, konsultan minimarket, konsultan minimarket, konsultan minimarket,konsultan minimarket, konsultan minimarket, konsultan minimarket, konsultan minimarket,konsultan minimarket, konsultan minimarket, konsultan minimarket, konsultan minimarket, mitrakonsulindo.blogspot.com

Tinggalkan komentar

THE BEST YOUR RETAIL BUSSINES CONSULTANT

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Managemen Retail Modern baik Stand Alone Maupun Jaringan / Enterprises hadir untuk membantu menjawab segala tantangan di era persaingan bebas saat ini. Dengan segala keunggulan yang ada aplikasi system ini akan membantu anda dalam mengambil keputusan. Kami akan membantu meminimal kan Resiko Bisnis Retail dengan Mengaplikasikan Managemen Retail Modern yang Kami Tawarkan kepada Pebisnis Retail maupun yang akan memulai Bisnis Retail.

KUNCI KEBERHASILAN BISNIS RITEL BUKAN SEKEDAR UNTUNG RUGI TETAPI MENGACU KEPADA SYSTEM INFORMASINYA / MIS ( MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM ) DIMANA TERDAPAT INFORMASI PENTING UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN SECARA TEPAT DAN CEPAT ( SETIAP SAAT ) ANTARA LAIN :

  1. PEMBELIAN SECARA OUTOMATIS PER TOKO CABANG MAUPUN TOTAL
  2. ALAMAT PER UNIT PRODUK DIDALAM SYSTEM ( rak no, selving no, no urut barang dari kiri ke kanan )  / UNTUK MENGETAUHI STOK IN / OUT DAN STOCK ON HAND SETIAP SAAT YANG DIINGINKAN ( REALTIME ONLINE )
  3. INFORMASI FAST MOVING LOW MOVING BARANG SERTA EXPIRED SETIAP SAAT YANG DIINGINKAN
  4. INFORMASI KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN SERTA ANALISA ANALSA RETAIL MANAGEMENT SYSTEM , SETIAP SAAT YANG DIINGINKAN
  5. EFEKTIF STOCK SECARA OTOMATIS SEHINGGA PERSEDIAAN BARANG YANG DIJUAL HANYA BARANG YANG LAKU SAJA ( gross margin return on inventory )

DAN MASIH BANYAK INFORMASI-INFORMASI LAINNYA YANG HARUS SECARA CEPAT DAN TEPAT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAGEMANT, BAYANGKAN JIKA INFORMASI-TERSEBUT DIATAS TIDAK DIPUNYAI OLEH SYSTEM RITEL ATAU DIPUNYAI TETAPI CUMA SEBAGIAN,  AKIBATANYA FATAL, :

  1. BARANG HILANG TIDAK TERKONTROL PER HARI / SETIAP SAAT
  2. PERSEDIAAN TIDAK EFEKTIF, BANYAK STOCK MENUMPUK DAN MERUPAKAN BEBAN / COST
  3. KINERJA BISNIS RITEL TIDAK TERUKUR DAN TIDAK ADA STANDART YANG JELAS
  4. LAPORAN KEUANGAN DARI SYSTEM YANG MENYESATKAN

UNTUK ITU JANGAN MUDAH MEMUTUSKAN MEMILIH KONSULTAN BISNIS RITEL, TELITILAH SEBELUM MEMUTUSKAN, APALAGI HANYA SOFTWARE OFFLINE YANG STANDARTNYA TIDAK JELAS,

PENGALAMAN KAMI MENGELOLA TOKO JARINGAN  DI TOP LEVEL MANAGEMENT ( DIREKTUR OPERASIONAL ) PULUHAN TAHUN SUDAH MEMBUKTIKAN DAN MENEMUKAN KESALAHAN KESALAHAN DIATAS DAN KAMI AKAN MEMBAGIKAN PENGALAMAN ITU .

RETAIL IS DETAIL …..

Untuk mengamankan investasi di bidang ritel, untuk meminimalkan resiko di bidang ritel tidak sekedar membeli software ritel yang ada di pasaran dikarenakan :

  • software offline perlu instal dan perlu membayar lisensi resmi dari aplikasi tertentu ( misal windows, MS office, vb, cristal report dll per user ), tinggal menghitung dikalikan berapa user ( software asli lebih kurang 2,5 jt per user / komputer )
  • biaya besar untuk perawatan dan perbaikan ( transportasi ke toko-toko tujuan jika ada pembukaan toko atau perbaikan dan perawatan system ),
  • harus punya staf edp ,
  • programer harus datang jika ada trouble shoot system ( memerlukan biaya pemanggilan Programer )
  • Membayar biaya registrasi Sofware / program ritel /minimarket per user sehingga besar sekali keluar biaya untuk program ( misal untuk program POS / kasir membayar Rp.3 Jt per user /kasir , untuk back office Rp.4 jt per user, untuk Ho Rp. 5 Jt per user dikalikan berapa user )
  • Biaya tambahan untuk devlopment / pengembangan system
  • SOFTWARE RITEL / MINIMARKET / SUPERMARKET DI PASARAN TIDAK KOMPATIBEL DENGAN STANDART RETAIL MANAGEMENT SYSTEM
  • Konsultan Ritel yang tidak punya program sendiri atau tidak bisa mengembangkan program sendiri karena konsultan ritel tidak mampu mengembangkan program standart Retail Mangement System ( Fakta Dilapangan ) sehingga aplikasi Retail Management Sysytem tidak bisa terimplementasikan didalam ritel yang sedang dibangunnya, HANYA MENITIK BERATKAN PADA PENATAAN INTERIOR DAN EKSTERIOR.???

Di Dalam Praktek KONSULTAN RITEL harus mampu menerjemahkan Alur BisnisRitel Secara Keseluruhan, berarti harus menguasai Retail Management Systembaik flow maupun software off line /real time online yang terdiri dari Head Office /Head Quarters ( Retail Management Stategy ) , Distribution Centre / SupplayChain Management dan Store Operation./ pelaksana operasional toko.Mitrakonsulindo sangat prihatin akhir akhir ini banyak membenahi minimarket,supermarket yang dulu pernah di set up oleh seorang / lembaga yang mengakuKONSULTAN RITEL, tetapi GAGAL dalam operasinya lebih kurang 6 bulan kemudiandisebabkan karena :

  1. Tidak Menggunakan Merchandise Management yang terstandart ( terbaca dalamsystem ) sehingga pengendalian stock tidak bisa dikendalikan ( tidak ada informasikarena systemnya tidak mendukung ) dan SYSTEMnya ternyata hanya SYSTEM TOKO KELONTONG ATAU WARUNG biasa yang tidak ada PATTERN nya / bukan PATTERN STANDART RETAIL MANAGEMENT SYSTEM
  2. Akibat dari itu semua : banyak barang hilang tidak tau, Stock menumpuk tidak lakulaku dalam satu periode, kecilnya perputaran penjualan, dan perputaran persediaansementara Stocknya besar artinya Stock yang tersedia tidak efesien ( merupakanbeban/cost bukan persediaan ), akhirny INVESTASI MENUMPUK DI STOCK maukulakan uang kas tidak ada dan BARANG YANG DIJUAL KEBURU KADALUWARSA.
  3. Konsultan Ritel hanyalah seorang Store Operation / Pelaksana Operasional Toko/Operator Toko bukan Pengendali dan penentu kebijakan / Strategy Managementdan tidak mengerti Retail Management System
  4. Konsultan Ritel Tidak mempunyai SOP STANDART RETAIL MANAGEMENTSYSTEM sehingga hanya asal membuat SOP
  5. RETAIL IS DETAIL , setiap langkah SOP didukung SYSTEM INFORMASI didalamRETAIL MANAGEMENT SYSTEM, bukan seperti yang mengaku Konsultan Riteltetapi SOP nya tidak terbaca dalam System, alias systemnya tidak kompatibel.

software management retail system Real Time Online untuk toko jaringan : bisademo klik demo di menu ( kirimkan email nama alamat lengkapuntuk mendapatkan pasword dan username demo system ), maupun offline untukstand lone / toko / minimarket berdiri sendiri adalah software development Ritel Moderen yang diciptakan khusus oleh Mitrakonsulindo menyerupai software Riteldunia seperti Carrefour, Giant, Hero dll,

KAMI MENAWARKAN JASA- JASA :

  1. Jasa Konsultasi Design Operasional Bisnis Retail Stand Alone / SET UPPendirian Atau Perbaikan Performa minimarket , Supermarket , Hypermarketberdiri sendiri
  2. Jasa Konsultasi Design Operational Bisnis Retail Jaringan:( Seperti Alfamartdan Indomart )/ mempunyai induk dan beberapa cabang / SET UP Pendirian AtauPerbaikan Performa Minimarket, Supermarket, Hypermarket Enterprise / Jaringan3. Software Application Developer baik Jaringan / Enterprise maupun berdirisendiri ( Stand Alone )
  3.  Hardware / Peralatan Minimarket, Supermarket etc.
  4. Jasa Konsultasi Mapping Ploating Area Disign dan Layout Store ( LokasiPendirian Outlet dan layout ritel baru )
  5. Jasa Pelatihan dan Pendidikan / Seminar/ Workshop Ritel Moderen ( RetailManagement System )

PENJABARAN : 

Kami akan memberikan Pelatihan Secara Komprehensif / menyeluruh tentang Retail Moderen , Stand lone Maupun Jaringan baik yang sudah jalan maupunyang akan didirikan Sampai Pemilik / Owner / Klien dapat mengimplementasikanRetail Management System di dalam Bisnis Ritel nya dengan Pengawalan langsung dari Mitrakonsulindo, Adapun materi retail modern yang kami tawarkanSecara Umum dan aplikasi dari System Managemen Retail Modern sebagaiberikut :

Retail Management System-

  • Lay Out Management-
  • Merchandising Management-
  • Point of Sale-
  • WareHouse Management-
  • Back Office Ritel Management

Aplikasi Software Retail off line / realtime online

  • Praktek langsung Ritel Management System dalam Software- Implementasi ( Simulasi System )

CRM ( Customer Relationship Management )-

  • Customer Service Excelence
  • Pengenalan Bisnis Ritel
  • 7 habit for sucess people

Implementasi / Praktek kerja Lapangan-

  • Magang Ke Perusahaan Ritel

PENJABARAN : 

A. Warehouse Retail Management

  1. Rechiefing , checking, picking
  2. Planogram Gudang
  3. Suplay Chain Management
  • Central Purchase-Centre Supply.
  • Central Purchase-Direct Suplly
  • Direct Purchase-Direct Supply

B.  Merchadise Management

  1. Purchasing / Proses Mengundang dan Negosiasi dengan Principal
  • Program Sewa
  • Listing Fee ( pembayaran dari principal / supplier ),
  • Promo Discount, Promo Fund ( Dana promosi yang diberikan )
  • Conditional Rebate ( Potongan Harga pada kondisi tertentu )
  • Fixed Rebate ( Potongan harga tetap pada jumlah pembelian tertentu)
  • Max min Stock, Planogram Regular Discount ( Potongan harga regular )
  • Program Sewa, Penetapan Harga Jual
  • Promo Spesial
  • Harga beli
  • Display Barang Dagang sesuai planogram
  • Display barang Promo

C.  Sales And Marketing Retail Management

Setup kedalam System Promo :

  • Promo nilai pembelian tertentu pada waktu tertentu
  • Promo discount khusus pembelian barang tertentu pada waktu tertentu
  • Promo Pembelian barang tertentu mendapatkan hadiah barang tertentu pada jam tertentu
  • Promo gabungan pembelian barang a ditambah barang b mendapat barang cpada waktu tertentue. Promo gabungan pembelian barang a dan b harga khusus pada waktu tertentu

Sosialisasi dan Publikas ,Iklan di Media, Leaflet / brosur / selebaran

Promosi langsung kepada konsumen melibatkan Principal

  • Pameran
  • Demo Produk

Event

  • Hiburan Sesional melibatkan principal
  • Undian Berhadiah

D.  Retail Reporting System

  1. Sales report
  2. Purchases Report
  3. Inventory Report
  4. Referensi Hardwere
  • Server ,Client, Rak/Gondola , Scaner Barcode / Printer
  • Mapping Ploating area
  • Referensi Lokasi Lay out Toko / minimarket / supermarket Set Up Planogram dan System Informasi Offline , Online / ( MIS RTO )

PENAWARAN KERJASAMA

Kami membuka Kerjasama untuk membangun jaringan minimarket ( sepertiIndomart, alfamart ) bagi Dunia Usaha, Koperasi, LSM, Parpol, Perguruantinggi,Sekolah .dll, dengan syarat kerjasama yang fleksibel.

Demikian Penawaran kami secara umum dan singkat untuk lebih detailnya kamimempersilahkan tanya jawab atau menghubungi kami melalui email :

mitrakonsulindo@gmail.com

HUBUNGI KAMI :

Mitra Konsulindo

PUSAT : Bukit Palma aa 3/18

Surabaya

CABANG : JL. H Koja Perumahan Koja Utama 6 e Jakarta

Kontak Person :

Ferry / boby

Tinggalkan komentar

TQM

TOTAL QUALITY MANAGEMENT

Management of Change

Vision ==> Mission ==> Behaviour ==> Action ==> Culture

A new paradigm is:

Action ==> Behaviour ==> Mission ==> Vision ==> Culture

TOTAL QUALITY MANAGEMENT :

5 S :

Japanese English Meaning Typical Examples
Seiri Structurise Organisation Throw away rubbish or return to store
Seiton Systemise Neatness 30-second retrieval of document
Seiso Sanitise Cleaning Individual cleaning responsibility
Seiketsu Standardise Standardisation Transparency of storage
Shitsuke Self-discipline Discipline Do 5-S daily
5S
S-1 Stucturise
1.1 Throw away/return things which are not needed
1.2 Paperless and Re-cycle Bins for papers, bottles, etc.
1.3 “Needed things” stored: low, medium & high usage
1.4 Personal belongings kept to the minimum
1.5 Treat defects, leakage, breakage and their causes
1.6 “Things-to-do”
1.7 one set of tools/stationery/
1.8 one hour meeting
1.9 one stop service for customer
1.10 one location file (e.g. LAN server)
S-2 Systemise
2.1 Everything has a clearly designated name & place
2.2 Every place should have a ‘responsible person’ label
2.3 Eliminate unnecessary covers and locks
2.4 Functional placement for leaflets, tools and material
2.5 Filing standards and control master list
2.6 First in, first out arrangement
2.7 Zoning and placement marks
2.8 Neat notice boards (also remove obsolete notices)
2.9 Easy-to-read notices (including zoning)
2.10 30-second retrieval of tools, document & parts
S-3: Sanitise
3.1 Individual cleaning responsibility assigned
3.2 Make cleaning and inspection easier
3.3 Clean even the places most people do not notice
3.4 Cleaning inspections and correct minor problems
3.5 Regular sparkling cleaning campaigns
S-4: Standardise
4.1 Transparency
4.2 Straight line and right-angle arrangements
4.3 ‘Danger’ warning signs and marks
4.4 Fire extinguisher and ‘Exit’ signs and safety device
4.5 Work instructions and ‘passed’ labels
4.6 Electrical wiring neatness and switch labels
4.7 Energy Preservation – Aircon temp. mark/switch
4.8 Colour-coded gangways/ pipes and directional marks
4.9 Colour coding — paper, files, containers, etc.
4.10 Responsibility labels on floor plan or at site
4.11 Prevent noise and vibration at source
4.12 Department/office labels and name plates
4.13 Foolproofing Practices
4.14 Park-like environment (garden office/factory)
4.15 5-S Museum (including photos before/after 5-S)
S-5: Self-discipline
5.1 Execute individual 5-S responsibilities
5.2 Wear, if necessary, safety helmet/gloves/shoes/etc.
5.3 Good communication and telephone practices
5.4 Daily 5-minute 5-S Practice
5.5 One day processing of job/tasks
5.6 Practise dealing with emergencies
5.7 Organisation Chart and Performance Indicators
5.8 Design and follow the 5-S Manual
5.9 Quarterly 5-S Audit and Improvements
5.10 Seeing-is-believing: check for 5-S environment

MODEL TQM

Salah satu kerangka model TQM:

  1. Ethics / etika
  2. Integrity / integritas
  3. Trust / kepercayaan
  4. Training /diklat
  5. Teamwork / kerja sama
  6. Leadership / kepemimpinan
  7. Recognition / akredibilitas
  8. Communication / komunikasi

Elemen Kunci TQM

Model TQM di atas menunjukkan suatu philosophy bahwa mutu yang diinginkan didapat dari kekuatan kepemimpinan, perencanaan, design, dan peningkatan inisiatif. Kedelapan elemen kunci tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu sebagai berikut.

1. Foundation, termasuk di dalamnya ethics, integrity, and trust.

2. Building Bricks, termasuk di dalamnya training, teamwork, and leadership.

3. Binding Mortar, termasuk di dalamnya adalah communication.

4. Roof adalah recognition.

1.Foundation

TQM dibangun di atas suatu fondasi yang terdiri atas ethics, integrity, dan trust. Ini akan menumbuhkan keterbukaan, keadilan, ketulusan dan memberikan peluang bagi semua orang untuk ikut serta dalam proses pelaksanaannya.Ketiga elemen kunci pada grup ini akan membuka potensi TQM yang luar biasa. Ketiganya berjalan beriringan, tetapi memberikan kontribusi yang berbeda dan saling melengkapi dalam TQM.

a. Ethics adalah suatu bentuk kedisiplinan akan menjalankan halhal yang dianggap baik oleh perusahaan dan menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang dianggap buruk. Ada dua jenis etika perusahaan, yaitu yang berkaitan dengan etika bisnis dan etika personal, etika dari individual SDM terhadap perusahaan dan sesama SDM.

b. Integrity termasuk di dalamnuya adalah kejujuran, moralitas, nilai,keadilan, dan ketulusan. Semuanya harus terwujud dalam hubungan antara komponen perusahaan terhadap konsumen. Suatu perusahaan hendaknya mampu menilai apa yang konsumen harapkan dan apa yang pantas diberikan kepada konsumen berdasarkan nilai-nilai tersebut.

c. Trust kepercayaan di antara karyawan dan pihak-pihak terkait dengan perusahaan akanmemudahkan proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan. Jadi, kepercayaan akan mendatangkan lingkungan yang kooperatif terhadap TQM.

2. Bricks

Setelah memiliki fondasi yang kuat, maka pilar penyangga akan lebih kuat lagi dalam mencapai “atap“ yang menjadi tujuan TQM, yaitu recognition.

Bricks terdiri atas hal-hal berikut.

a. Training–Diklat sangat penting bagi karyawan untuk meningkatkan produktivitasnya. Tugas diklat biasanya dibebankan pada supervisor atau badan tersendiri dari Human Resources Departement. Pada dasarnya diklat yang dibutuhkan karyawan di antaranya keahlian personal sesuai dengan pekerjaan masing-masing, kemampuan untuk bekerja aktif dalam tim, pemecahan masalah, pembuatan keputusan, ekonomi dan bisnis, dan keahlian teknis lainnya sehingga akan mampu mendapatkan karyawan yang efektif.

b. Teamwork–Kekuatan tim akan lebih hebat dari individu. Dengan tim permasalahan akan lebih cepat diselesaiakan dengan lebih banyak solusi yang dapat saling mengisi. Tim juga akan mampu mingimprovisasi proses dan pelaksanaan TQM. Ada tiga tipe tim yang disarankan dalam TQM, yaitu sebagai berikut:

i. Quality Improvement Teams or

Excellence Teams (QITS) – Ini adalah bentukan tim yang sifatnya temporer yang bertugas untuk menyelesaikan problem yang spesifik. Biasanya bentukan tim ini digunakan dalam kurun waktu tiga sampai dengan dua belas bulan. Tim ini juga biasanya digunakan lagi ketika permasalahan yang sama timbul pada periode waktu berikutnya.

ii. Problem Solving Teams (PSTs)

Tim ini juga bersifat temporer dengan tugas menyelesaikan permasalahan yang juga spesifik dan mengidentifikasi serta menangani penyebab permasalahan dengan kurun waktu satu minggu sampai dengan tiga bulan. Dengan tingkat permasalahan yang lebih rendah daripada permasalahan yang dihadapi QITS.

iii. Natural Work Teams (NWTs) –

Bentukan tim ini terdiri atas sekelompok kecil SDM ahli di bidangnya dengan tiap-tiap anggota tim memikul tugas dan tanggug jawab sendiri-sendiri yang dibagi berdasarkan kapabilitasnya. Konsep yang terdapat di dalam tim yang melibatkan karyawan, kesanggupan me-manage tim secara professional, dan kesatuan di antara anggota tim yang berupa lingkaran berkualitas. Tim ini berkesinambungan tanpa ada batas waktu dengan jam kerja kurang lebih satu sampai dengan dua jam setiap minggunya.

c. Leadership

Bisa dikatakansebagai kunci utama dalam TQM. Sosok kepemimpinan dalam TQM hendaknya yang memiliki visi ke depan dan mampu menginspirasi anggotanya. Pemimpin di sini juga berarti mampu membuat arah strategi yang dapat dipahami oleh semua komponen yang ada dengan nilai-nilai yang mewakili seluruh kepentingan. Sosok kepemimpinan ini biasanya dipegang oleh seorang manajer. Dalam TQM juga dibutuhkan supervisor yang berkomitmen untuk memimpin karyawan. Seorang supervisor harus paham betul. TQM dengan seperangkat nilai dan philosophy yang terkandung di dalamnya dan mampu mengkomunikasikannya ke seluruh elemen yang berada di bawahnya. Intinya keseluruhan TQM harus dipahami, dipegang, dan dipimpin oleh perangkat top management yang harus memiliki komitmen tinggi terhadap hal tersebut. Nilai obyektivitas harus dijunjung tinggi karena top management bertindak dari planer sampai measurement.

3. Binding Mortar

Binding Mortar merupakan elemen kunci yang melingkupi keseluruhan model dari TQM. Communication – Komunikasi adalah suatu jembatan yang menentukan keberhasilan TQM. Komunikasi yang tidak tepat dan tidak tertuju ke sasaran akan mengakibatkan rubuhnya model TQM. Kesatuan dari keseluruhan elemen kunci ini disatukan dengan suatu komunikasi yang tepat, yang tepat sasaran dan tepat ide. Komunikasi yang baik dalam TQM diperlukan antara seluruh elemen organisasi, supplier, dan konsumen. Dalam kondisi apa pun seorang supervisor harus peka terhadap aliran informasi yang ada di sekitarnya yang kemudian disampaikan ke manajemen untuk diolah sedemikian rupa menjadi suatu keputusan terhadap suatu kondisi berupa informasi untuk kemudian disampaikan ke pihak-pihak yang terkait. Ada beberapa macam komunikasi, yaitu sebagai berikut.

i. Downward communication

Aliran komunikasi dari atas ke bawah. Komunikasi ini tergolong dominan dalam oganisasi. Dari top manajemen yang menyampaikan informasi ke supervisor, selanjutnya dari supervisor ke karyawan adalah contoh dari komunikasi ini.

ii. Upward communication

Dapat berupa kritikan karyawan terhadap manajemen atau hasil mata-mata karyawan dan pengetahuan lainnya dari karyawan yang disampaikan ke atas, demi kesempurnaan TQM.

iii. Sideways communication

Komunikasi ini sangat penting karena memecah dinding pembatas antara satu departemen dengan departemen lainnya. Tanpa komunikasi ini TQM akan terpecah dari satu departemen dengan yang lainnya.


4.
Roof

Recognition

Recognition adalah elemen terakhir dari TQM. Seharusnya elemen ini mampu memberikan sugesti dan achivement bagi tim dan karyawan individual. Dengan seseorang memperoleh suatu pengakuan, akredibilitas, maka secara otomatis akan terjadi perubahan yang luar biasa dalam kepercayaan diri, self esteem, produktivitas, dan kualitas kerja yang sesuai dengan mutu yang diharapkan perusahaan. Secara tidak langsung hal inilah yang pada akhirnya akan memberikan kepuasan kepada konsumen berupa produk dengan mutu yang tinggi sebagai hasil dari pemberdayaan SDM yang berkualitas. Pengakuan atau kredibilitas dapat terjadi dengan cara, terjadi pada tempat serta terjadi pada waktu, antara lain sebagai berikut.

  • Cara : Berupa sertifikat penghargaan, trofi, plakat, dan sebagainya.
  • Tempat : Penampilan yang baik dapat dilihat dari kondisi kerja departemen, panitia, tim, dan top manajemen. Pengakuan di sini terjadi di kalangan departemen, top manajemen, ataupun dikalangan karyawan
  • Waktu : Pengakuan dapat diberikan pada waktu tertentu, seperti rapat staf, penghargaan yang sifatnya rutin, dansebagainya.
Tinggalkan komentar

DIKLAT RITEL

PENDAMPINGAN DAN PENDIDIKAN PELATIHAN RITEL MODEREN

MITRAKONSULINDO, sebagai konsultan ritel moderen Jaringan di Indonesia yang berpengalaman menangani ritel Jaringan dengan menggunakan Teknology Informasi Ritail Management System Real Time Online Hybrid, mengundang UKM di seluruh Indonesia untuk mengajukan PENDAMPINGAN , PENDIDIKAN DAN PELATIHANTujuan :
1.Transfer Teknology kepada UKM khususnya bidang ritel moderen
2.Memperkuat daya tawar usaha UKM di Indonesia khususnya ritel moderen
3.Meningkatkan kualitas SDM UKM di Indonesia khususnya ritel moderen
4.Menyatukan usaha Ritel UKM di Indonesia

Mitrakonsulindo menyediakan PENDAMPINGAN DAN PENDIDIKAN PELATIHAN Adapun materi yang disiapkan oleh Mitrakonsulindo :
a. Retail Management System
Lay Out Management
Merchandising Management
Point of Sale
WareHouse Management
Back Office Ritel Management
b. Aplikasi Soft ware Retail off line / real time online
Praktek langsung Ritel Management System dalam Software
Implementasi ( Simulasi System )
c. CRM (Customer Relationship Management )
Customer Service Excelence
d. Busines Management
– Pengenalan Bisnis Ritel
– 7 habit for sucess people
e. Implementasi / Praktek kerja Lapangan
– Magang Ke Perusahaan Ritel
PENJABARAN :
WAREHOUSE RETAIL MANAGEMENT
  • Managemen Lay out ( Memudahkan untuk Pengawasan dan memudahkan Stock opname )
  • Identifikasi Data per Unit produk / PLU : Departemen, Sub Departemen ( Planogram ), Unit
  • Lokasi Penempatan per unit Produk ( Rak No , Selfing No , Urut kanan No )
  • Identifikasi Pengguna menurut Level management
  • Setup Menu Pengguna
  • Entry In / Out
  • Stock Opname
BACK OFFICE RETAIL MANAGEMENT
  • Master Data Gudang ( master user, level pengguna, tabel rak, suplier, departemen, merubah harga pokok,,retur, mutasi )
  • Master Data Toko ( level toko, user, kota, suplier toko, index, discount, tabel rak, konstanta,merubah minmax/ harga jual)
  • Data Entry ( Pembelian, Pengiriman, pembatalan , mutasi )
  • Laporan ( Inventory Induk, toko, pembelian, pengiriman, penjualan, master data induk/toko, akutansi, )
  • Laporan inventory ( PO otomatis, Barang Fast Moving/slow , stock harian, rel card/cetak harga, kartu stock )
  • Laporan Pembelian Gudang maupun Toko
  • Laporan Penerimaan Gudang maupun Toko
  • Laporan Penjualan ( per Departemen, top/bottom 50 item)
  • Laporan Master Inventory ( master PLU, price list, master barang )
  • Pembelian : Purchase Order ( PO )Otomatis per suplier, per toko jaringan
POINT OF SALES
  • Penjualan/ Kasir, Register Kasir, Retur Penjualan
  • Inventory ( penempatan per PLU, price list, master barang, min max )
  • Retur
  • Mutasi
  • Stock Opname
Tema/Topik training (berbasis NLP – Neuro Linguistic Programming) yang disiapkan olehMitrakonsulindo antara lain:
1 LEADERSHIP
2 CUSTOMER SERVICE EXCELLENT
3 COMMUNICATION and NEGOTIATION SKILLS
4 A SUPER TEAM BUILDING
5 THE POWER OF CHANGE
6 PERSONALITY EXCELLENCE
7 SELLING IS NOT ENOUGH
8 ENTREPRENEURSHIP
9 THE QUANTUM OF PERSONAL TRANSFORMING
10 THE SEVEN HABIT FOR SUCCESS PEOPLE
11 dan lain-lain
Tema/Topik training Di Alam terbuka yang disiapkan oleh Mitrakonsulindo antara lain:
· Out Ward Bound Trainning
PROFIL MITRAKONSULINDO :
  • PELAKSANA PENDAMPING PROGRAM SMESCOMART ( RETAIL MODERN ) DI JAWA TIMUR ( KEMENTRIAN KOPERASI DAN PKM )Tahun anggaran 2005 – 2007
  • PELAKSANA PENDAMPING PROGRAM SEKUKOMART ( RETAIL MODERN ) DI JAWA TIMUR ( DINAS KOPERASI DAN PKM TK1 JAWATIMUR )Tahun anggaran 2006 – 2007
  • TRAINER MODERN RETAIL SELURUH DINAS DINAS KOPERASI DI JAWATIMUR
  • PERANCANG RITAIL MANAGEMENT SYSTEM MULTY ENTERPRISE RIAL TIME ONLINE ( http://www.mobitoko.com )
  • KONSULTAN DAN TRAINER TOKO MODEREN PERTANIAN JARINGAN TOPSINDO PT. PERTANI ( Persero )Tahun 2009 – Sekarang
  • KONSULTAN RITEL MODEREN UNTUK :
  • Mitramart Jaringan Swalayan Surabaya
  • Senkukomart sidoarjo, pasuruan, malang, madiun, tuban, lamongan, kediri,ponorogo,jombang.
  • Smescomart jombang 1, 2, lamongan
  • TOPSINDO di seluruh Indonesia ( 14 Depo )
  • amanah swalayan tuban, citramart Pare, wihamart Jombang, kremboong swalayan sidoarjo,
  • the daily mart magelang
  • ar-rasyid 1 sd 6 probolinggo
  • rapi swalayan 1 sd 4 yogyakarta
  • Roxy Mart Pare Kediri
  • Salfamart Sambi Kediri
INFORMASI LEBIH LANJUT HUBUNGI :
MITRAKONSULINDO
Ritail Business Solutions
Phone : 02126757922
Hp : 081252189606
Email : mitrakonsulindo@gmail.com

http://mitrakonsulindofranchise.blogspot.com

Tinggalkan komentar

STRATEGI BISNIS RITEL

STATEGI BISNIS RITEL

UNTUK MEMENANGKAN BISNIS RITEL PERLU LANGKAH LANGKAH SEBAGAI BERIKUT :

Analisis SWOT adalah salah satu teknik analisis untuk mengkaji Proses Bisnis dalam suatu Organisasi secara keseluruhan.
Untuk mengkaji suatu organisasi perlu dilakukan analisis dengan melihat faktor internal (yang muncul dari dalam) dan faktor eksternal (yang ada atau datang dari luar).
Faktor-faktor  internal yang dapat dianalisis yaitu:
  • Kekuatan (Strengths) dan
  • Kelemahan (Weaknesses)
Pertanyaan kunci untuk menganalisis faktor-faktor internal:
  • Bagaimana Proses Pembangunan Organisasi Bisnis baru selama ini? (penjelasan keberhasilan baik kuantitas maupun kualitasnya) (deskripsi dan penilaian)
  • Sumber daya apa yang dimiliki dan dapat mendukung keberhasilan Proses Pembangunan Organisasi Bisnis baru? (penjelasan kuantitas dan kualitas tentang tenaga kerja, tenaga alhi, dana, Jaringan pemasok, peralatan, jaringan kerja, pengalaman keberhasilan, perangkat dll) (deskripsi dan penilaian)
  • Sistem manajemen, kebijakan dan strategi apa yang dijalankan untuk mendayagunakan sumber daya yang ada? (deskripsi dan penilaian)
  • Apakah kekuatan-kekuatan yang dimiliki Proses Pembangunan Organisasi Bisnis baru?
  • Apakah kelemahan-kelamahan yang dimiliki Proses Pembangunan Organisasi Bisnis baru?
Sedangkan faktor-faktor eksternal, yaitu:
  • Peluang (Opportunities) dan
  • Ancaman (Threats)
Pertanyaan kunci untuk menganalisis faktor-faktor eksternal:
  • Apa kecenderungan umum mengenai situasi dan kondisi ekonomi, politik, budaya, lingkungan yang menjadi masalah dasar?
  • Apa akar penyebabnya? Termasuk kebijakan-kebijakan yang baik di tingkat lokal, nasional ataupun internasional yang mempengaruhi?
  • Siapakah pelaku-pelaku yang turut mempengaruhi masalah tersebut?
  • Adakah pengalaman yang berguna untuk mengatasi masalah tersebut baik pengalaman lokal, nasional maupun internasional?
  • Apakah ancaman-ancaman (dampak negatif) yang ditimbulkan waktu lalu, sekarang dan masa mendatang?
  • Apakah peluang-peluang (dampak pesitif) yang ditimbulkan pada waktu lalu, sekarang dan masa mendatang?
Proses Analisis SWOT:
1.    Strengths (Kekuatan):
·         Sumber daya keuangan yang memadai / Jaringan Bisnis / Dukungan Pemerintah.
·         Sedikitnya Persaingan pada Pasar yang sama
·         Infrastruktur Proses Pembangunan Organisasi Bisnis baru yang cukup lengkap karena didukung oleh Core Bisnis
·         Captive market yang besar
·         dan lain-lain
2.    Weaknesses (Kelemahan)
  • Kurang memiliki arah perencanaan strategi yang jelas
  • Penggunaan fasilitas administrasi yang kurang memadai
  • Tidak mempunyai kompetensi manajerial yang baik
  • Pelayanan Informasi kepada masyarakat masih kurang
  • Dan lain-lain
3.    Opportunities (Peluang)
  • Mengembangkan program-program Percepatan  Pembangunan melalui Franchise
  • Banyak lembaga-lembaga yang siap untuk bekerja sama
  • Melakukan diversifikasi program kegiatan (mengembangkan program yang berbeda dari yang sudah ada)
  • Dan lain-lain
4.    Threats (Ancaman)
  • Pertumbuhan organisasi yang lamban
  • Intervensi negatif terhadap Proses Pembangunan Organisasi Bisnis baru maupun operasional Organisasi Bisnis baru.
  • Ketidak Percayaan Pasar terhadap orgasisasi
  • Munculnya Organisasi bisnis baru yang sejenis yang jauh lebih bagus
  • Dan lian-lain.
MENENTUKAN STRATEGI-STRATEGI BERDASARKAN HASIL ANALISIS SWOT
Setelah hasil analisis SWOT dilakukan yang menghasilkan  faktor-faktor internal (Kekuatan / Strengths dan Kelamahan / Weaknesses ) dan eksternal ( Peluang / Opportunities dan Ancaman / Threats ), maka berdasarkan hasil tersebut digunakan untuk menentukan strategi-strategi, yaitu:
  1. Startegi SO dengan mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan kekuatan (S) untuk mengambil manfaat dari peluang (O) yang ada.
  2. Strategi WO yaitu mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan peluang (O) untuk mengatasi kelemahan (W) yang ada.
  3.  Strategi ST yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan kekuatan (S) untuk menghindari ancaman (T). 
  4. Strategi WT yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam mengurangi kelemahan (W) dan menghindari ancaman (T).

Berdasarkan hasil analisis faktor-faktor SWOT diatas ditetapkan strategi-strategi seperti di bawah ini:

MERUMUSKAN ISU-ISU STRATEGIS:
Fokus utama atau pilihan kebijakan dasar yang akan dijalankan untuk mempengaruhi perkembangan Proses Pembangunan Organisasi Bisnis baru ke depan.

KEY OF SUCCES FACTOR :

  • Apakah pilihan-pilihan kebijakan mendasar (eksternal dan internal) yang kan dilakukan pada saat ini ?
  • MEMBANGUN DAN MENJAGA HUBUNGAN STRATEGIS DENGAN PEMASOK
  • Hubungan strategis juga dimaksud dengan hubungan kemitraan, menjalin komitmen jangka panjang dan sama-sama menguntungkan. Menjaga relasi strategis antara lain; saling mempercayai, komunikasi terbuka, tujuan sama, komtmen yang kredibel. Membangun relasi kemitraan dengan; kesadaran, eksplorasi, perluasan dan komitmen.
  • Pemilihan barang dagangan yang akan dijual per toko dengan menggunakan Analisa yang lazim digunakan oleh Peritel Jaringan Besar yaitu menggunakan analisa :
  1. INVENTORY TURNOVER
  2. COST MARCON RATE
  3. GMROI ( GROSS MARGIN RETURN ON INVENTORY )
  • Manajemen persediaan terdiri atas:

Daftar stock dasar

Daftar ini terdiri atas nomor stock dan deskripsi barang, berapa banyak barang yang tersedia dan yang dipesan, serta penjualan selama 4 hingga 12 minggu terakhir.

Perputaran persediaan

Pergantian persediaan yang direncanakan dibuat berdasarkan tujuan keuangan keseluruhan dan mengendalikan system manajemen persediaan.

Ketersediaan produk

Untuk menentukan berapa banyak produk yang harus tersedia diperlukan keputusan manajerial yang rumit.

Stok cadangan

Stok cadangan adalah stok yang digunakan untuk berjaga-jaga jika terjadi kehabisan stok yang dikarenakan permintaan melebihi jumlah yang diperkirakan atau ketika kedatangan barang tertunda.

Peramalan

Salah satu teknik untuk meramalkan penjualan adalah dengan penghalusan eksponensial (smoothing exponential), di mana penjualan di periode waktu yang lalu diberi bobot untuk meramalkan penjualan di periode mendatang. Jenis ramalan yang menggunakan penghalusan eksponensial adalah permintaan nonmusiman, yaitu meramalkan permintaan tanpa mempertimbangkan pengaruh musiman.

Titik pemesanan

Titik pemesanan adalah jumlah barang minimum yang harus tersedia, sehingga barang tidak boleh habis sebelum pesanan berikutnya datang.

Jumlah yang dipesan

Jumlah yang dipesan adalah selisih antara jumlah yang tersedia dan titik pemesanan.
  • Harga Barang Dagangan yang sangat kompetitif
  • Pemilihan Pemasok yang tepat, Pembelian Pada satu titik di Head Office
  • System Informasi management yang mampu mengakomodir kepentingan eksternal maupun internal yaitu retail management system real time online dengan segala keunggulannya.
  • Produk / barang dagangan yang efektif atau sesuai kebutuhan pasar yang ada yaitu dengan menggunakan analisa-analisa Retail Management System.
  • Sumberdaya manusia yang Profesional
  • Pengembangan Pasar Terbuka luas
  • Integrasi bisnis dengan Pemerintah, Lembaga Bisnis dan masyarakat
  • Apakah goal/tujuan strategis masing-masing pilihan kebijakan?
  1. Goal adalah Percepatan Pengembangan Organisasi bisnis yang Profitable
  2. Goal adalah Kepercayaan pasar terhadap Organisasi bisnis yang terbentuk.
  • Apakah indikator keberhasilan masing-masing pilihan kebijakan?
  1. Harga Jual yang kopetitif
  2. Akurasi Data Setiap saat dibutuhkan
  3. Efektifitas Stock efesiensi biaya
  4. Tercapainya target Organisasi Bisnis
  5.  Dipercaya pasar
  6.  Terintegrasi Bisnis menjadi solusi yang tepat
  • Apakah pilihan kebijakan tesebut mamiliki dampak positif yang luas bila dilakukan? Demikian sebaliknya.
  1.  Perkuatan makro ekonomi
  2. Tertatanya Perdagangan khususnya barang-barang Customer Goods
  3. Dampak negative hampir tidak ada
  • Apakah pilihan kebijakan tersebut bisa menjadi landasan/tahapan untuk memperluas Organisasi bisnis dimasa-masa mendatang?
  1. Kepercayaan masyarakat  / pasar memungkinkan untuk mengembangkan bisnis Ritel, Franchise dll
  2. Kepercayaan masyarakat  / pasar menjadi kekuatan baru dalam memenangkan persaingan
  • Apakah pilihan kebijakan tersebut memiliki dasar-dasar pengalaman (pengetahuan, informasi, jaringan ) sehingga organisasi benar-benar mampu melakukannya?
  1. Organisasi Bisnis mempunyai tujuan jelas dan terarah
  2. Tertatanya Organisasi Bisnis secara Profesional
  3. Percepatan Pengembangan Organisasi Bisnis dapat tercapai dengan banyaknya jaringan bisnis / organisasi yang masuk
  • Apak pilihan kebijakan tersebut memungkinkan dilakukan dan tepat momentumnya?
  1.  Perlunya analisis dan survey mendalam dalam memutuskan momentum yang tepat .
  2. Hasil Survey dijadikan acuan untuk menetapkan keputusan PembangunanOrganisasi Bisnis baru.
MENYUSUN STRATEGI ORGANISASI
Gambaran tahapan/langkah di titik mana kita sekarang dan darimana tindakan harus dimulai untuk mencapai perkembangan dimasa mendatang.
Berisi rumusan tujuan spesifik, hasil yang akan dicapai dan program yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
KONSULTAN MENCANAKAN DAN MEMBUAT :
  • Apakah tujuan-tujuan spesifik yang harus ditetapkan untuk mengantarkan tercapainya tujuan strategis (goal)?
  1. A.    METHODOLOGY IMPLEMENTASI

Tahapan-Tahapan :

Tahap 1: Analisa Proses Bisnis

Tujuan :

  1. Proses Analisa Bisnis saat ini / masa depan beserta departemen-departemen pendukungnya
  2. Mengidentifikasi dan mengukur masalah-masalah bisnis dan Permasalahan yang akan ditanggulangi melalui Implementasi

Tahap 2 : Perencanaan Proyek Dan Organisasi

Tujuan :

  1. Untuk menetapkan tujuan Pelaksanaan, Manfaat yang diharapkan, Komitmen Sumber Daya dan Jadwal Waktu Detail.

Untuk mengembangkan tugas-tugas yang jelas dengan target rencana dengan memperhatikan target waktu dan pertanggungjawaban dari tugas masing-masing.

Tahap 3 : Bisnis Pilot

Tujuan :

  1. Mengistal Perangkat Lunak / Software untuk pelatihan tim inti proyek
  2. Untuk memahami fungsi-fungsi detail dari System dan memastikan bahwa pelaksaanaannya sesuai dengan tujuan yang diharapkan
  3. Untuk Mensimulasikan seluruh System dalam pelaksanaan scenario bisnis yang ada
  4. Untuk Memvalidasi Desain System dan memastikan bahwa pelaksanaannya sesuai harapan.
  5. Untuk Mengembangkan Master File dan Melengkapi System serta Dokumen yang diperlukan dalam menunjang Operasional System
  6. Untuk Menguji Fasilitas Komunikasi dan memastikan banwidth dari media komunikasi data telah sesuai

 

Tahap 4 : System Live

Tujuan :

–          Memulai System Baru di dalam management

B. TIME TABLE DAN ACTUAL PROGRESS

( terlampir )

 

  • Apakah hasil konkrit yang diharapkan untuk masing-masing tujuan tersebut yang menggambarkan terciptanya kondisi Pembangunan Organisasi Bisnis baru?
  1. Ciri Khas dan Model Bisnis
  2. Business Positioning
  3. System Informasi Management  / Retail Management System yang Khas dan Unik ( System Gudang Berjenjang Real Time Online )
  4. Bargaining Position yang kuat
  • Apakah bentuk kegiatan (program) yang harus dilakukan?
BANCH MARKING
  • Membangun System Informasi Management / Retail management System yang Unik / sesuai kebutuhan dan keinginan Management.
  • Membangun Jaringan Dan Integrasi Bisnis Internal maupun eksternal untuk membentuk Business Positioning
  • Merancang System Franchise untuk percepatan sebaran Toko Moderen dan memperkuat Bargaining Position.
  • Merekrut Sumber Daya Manusia di tingkat Managerial yang berpengalaman
  • Membangun kemitraan yang kuat dengan para pemasok dengan melibatkan pihak ke 3 ( bank dan lembaga penjaminan pemerintah )
  • Membangun Kepercayaan Pasar terutama dengan Kelompok Tani , petani , pedagang / toko pertanian.
TUJUAN RENCANA KERJA / PLANING
Uraian detail yang menjabarkan setiap strategi-strategi kedalam tindakan-tindakan praktis
KESIMPULAN DAN SARAN
  • Konsultan membuat Perencanaan Matang Pembangunan Organisasi Bisnis Baru:
  • Banch Marking
  • Survey Detail
  • Perancangan Bisnis ( Bisnis Plan )
  • Implementasi Metodhology
  • Time Table dan Actual progress
  • Tujuannya adalah :
  • Menatapkan Tujuan / Goal
  • Mengarahkan Proses Pembangunan Organisasi Bisnis baru
  • Menetapkan Hasil Yang Dicapai
  • Menetapkan Strategi-Strategi
  • Dalam Pelaksanaannya Konsultan menggali Informasi dari Internal maupun Eksternal untuk mendapatkan data dan  Informasi sehingga Keinginan dan kebutuhan Pembangunan Toko Moderen Owner khususnya dan pasar umumnya.
  • Dalam Proses Pembangunan Toko Moderen , Perancangan Bisnis yang dibuat oleh Konsultan, Penetapan Strategi dengan menggunakan Analisis SWOT yang telah diuraiukan diatas ,wajib dilaksanakan oleh tim Operasional sehingga menjadi acuan untuk melihat Target dan Hasil yang dicapai jelas arah dan tujuannya.
SARAN :
  • Perancangan bisnis yang dibuat oleh Konsultan sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan
  • PERUMUSAN STRATEGIS harus direncanakan matang dan terarah tujuannya agar proses bisnis Toko Moderen jelas serta tepat sasaranya .
  • Kebutuhan Dasar Sumber Daya Manusia Ritel Jaringan segera dipenuhi, terutama di Pusat Serta Kebutuhan Sumber Daya Manusia ditingkat Managerial yang Kapabel.
  • Merangkul dan mensosialisasikan Program-program Toko Moderen ke mitra-mitra dan masyarakat petani khususnya sebanyak banyaknya dan seluas-luasnya, sesuai Misi dan Visi
  • System Informasi Management seharusnya Real Time Online sesuai dengan keinginan dan kebutuhan Toko Moderen didalam Visi dan Misinya serta pertimbangan biaya Operasional yang lebih murah, kecepatan Informasi dan kebutuhan Pengembangan  .
  • Konsekuensi kepercayaan Pasar dan Kepercayaan calon Mitra / Franchisee terhadap Start Awal Pembukaan / Lounching Toko Moderen hendaknya menjadi pertimbangan Utama.
  • Strategi-Strategi hendaknya mengacu pada Orientasi dan Kebutuhan pasar
  • Mengukur Analisis SWOT seperti diatas hendaknya dilakukan managemen Organisasi Bisnis baru Toko Moderen untuk memenangkan persaingan dan Merebut Pasar .
Tinggalkan komentar

KONSULTAN RITEL MODEREN JARINGAN RETAIL MANAGEMENT SYSTEM REAL TIME ONLINE

KUNCI KEBERHASILAN BISNIS RITEL BUKAN SEKEDAR UNTUNG RUGI TETAPI MENGACU KEPADA SYSTEM INFORMASINYA / MIS ( MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM ) DIMANA TERDAPAT INFORMASI PENTING UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN SECARA TEPAT DAN CEPAT ( SETIAP SAAT ) ANTARA LAIN :

  1. PEMBELIAN SECARA OUTOMATIS PER TOKO CABANG MAUPUN TOTAL
  2. ALAMAT PER UNIT PRODUK DIDALAM SYSTEM ( rak no, selving no, no urut barang dari kiri ke kanan )  / UNTUK MENGETAUHI STOK IN / OUT DAN STOCK ON HAND SETIAP SAAT YANG DIINGINKAN ( REALTIME ONLINE )
  3. INFORMASI FAST MOVING LOW MOVING BARANG SERTA EXPIRED SETIAP SAAT YANG DIINGINKAN
  4. INFORMASI KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN SERTA ANALISA ANALSA RETAIL MANAGEMENT SYSTEM , SETIAP SAAT YANG DIINGINKAN
  5. EFEKTIF STOCK SECARA OTOMATIS SEHINGGA PERSEDIAAN BARANG YANG DIJUAL HANYA BARANG YANG LAKU SAJA ( gross margin return on inventory )

DAN MASIH BANYAK INFORMASI-INFORMASI LAINNYA YANG HARUS SECARA CEPAT DAN TEPAT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAGEMANT, BAYANGKAN JIKA INFORMASI-TERSEBUT DIATAS TIDAK DIPUNYAI OLEH SYSTEM RITEL ATAU DIPUNYAI TETAPI CUMA SEBAGIAN,  AKIBATANYA FATAL, :

  1. BARANG HILANG TIDAK TERKONTROL PER HARI / SETIAP SAAT
  2. PERSEDIAAN TIDAK EFEKTIF, BANYAK STOCK MENUMPUK DAN MERUPAKAN BEBAN / COST
  3. KINERJA BISNIS RITEL TIDAK TERUKUR DAN TIDAK ADA STANDART YANG JELAS
  4. LAPORAN KEUANGAN DARI SYSTEM YANG MENYESATKAN

UNTUK ITU JANGAN MUDAH MEMUTUSKAN MEMILIH KONSULTAN BISNIS RITEL, TELITILAH SEBELUM MEMUTUSKAN, APALAGI HANYA SOFTWARE OFFLINE YANG STANDARTNYA TIDAK JELAS,

PENGALAMAN KAMI MENGELOLA TOKO JARINGAN  DI TOP LEVEL MANAGEMENT ( DIREKTUR OPERASIONAL ) PULUHAN TAHUN SUDAH MEMBUKTIKAN DAN MENEMUKAN KESALAHAN KESALAHAN DIATAS DAN KAMI AKAN MEMBAGIKAN PENGALAMAN ITU .

RETAIL IS DETAIL …..

Untuk mengamankan investasi di bidang ritel, untuk meminimalkan resiko di bidang ritel tidak sekedar membeli software ritel yang ada di pasaran dikarenakan :

  • software offline perlu instal dan perlu membayar lisensi resmi dari aplikasi tertentu ( misal windows, MS office, vb, cristal report dll per user ), tinggal menghitung dikalikan berapa user ( software asli lebih kurang 2,5 jt per user / komputer )
  • biaya besar untuk perawatan dan perbaikan ( transportasi ke toko-toko tujuan jika ada pembukaan toko atau perbaikan dan perawatan system ),
  • harus punya staf edp ,
  • programer harus datang jika ada trouble shoot system ( memerlukan biaya pemanggilan Programer )
  • Membayar biaya registrasi Sofware / program ritel /minimarket per user sehingga besar sekali keluar biaya untuk program ( misal untuk program POS / kasir membayar Rp.3 Jt per user /kasir , untuk back office Rp.4 jt per user, untuk Ho Rp. 5 Jt per user dikalikan berapa user )
  • Biaya tambahan untuk devlopment / pengembangan system
  • SOFTWARE RITEL / MINIMARKET / SUPERMARKET DI PASARAN TIDAK KOMPATIBEL DENGAN STANDART RETAIL MANAGEMENT SYSTEM
  • Konsultan Ritel yang tidak punya program sendiri atau tidak bisa mengembangkan program sendiri karena konsultan ritel tidak mampu mengembangkan program standart Retail Mangement System ( Fakta Dilapangan ) sehingga aplikasi Retail Management Sysytem tidak bisa terimplementasikan didalam ritel yang sedang dibangunnya, HANYA MENITIK BERATKAN PADA PENATAAN INTERIOR DAN EKSTERIOR.???

Di Dalam Praktek KONSULTAN RITEL harus mampu menerjemahkan Alur Bisnis Ritel Secara Keseluruhan, berarti harus menguasai Retail Management System baik flow maupun software real time online yang terdiri dari Head Office / Head Quarters ( Retail Management Stategy ) , Distribution Centre /  Supplay Chain Management dan Store Operation./ pelaksana operasional toko.

Mitrakonsulindo sangat prihatin akhir akhir ini banyak membenahi minimarket, supermarket yang dulu pernah di set up oleh seorang / lembaga yang mengaku KONSULTAN RITEL, tetapi GAGAL dalam operasinya lebih kurang 6 bulan kemudian ( terutama daerah luar jawa ) disebabkan karena :

  1. Tidak Menggunakan Merchandise Management yang terstandart ( terbaca dalam system ) sehingga pengendalian stock tidak bisa dikendalikan ( tidak ada informasi karena systemnya tidak mendukung ) dan SYSTEMnya ternyata hanya SYSTEM TOKO KELONTONG ATAU WARUNG biasa yang tidak ada PATTERN nya / bukan PATTERN STANDART RETAIL MANAGEMENT SYSTEM
  2. Akibat dari itu semua : banyak barang hilang tidak tau, Stock menumpuk tidak laku laku dalam satu periode, kecilnya perputaran penjualan, dan perputaran persediaan sementara Stocknya besar artinya Stock yang tersedia tidak efesien ( merupakan beban/cost bukan persediaan ), akhirnya INVESTASI MENUMPUK DI STOCK mau kulakan uang kas tidak ada dan BARANG YANG DIJUAL KEBURU KADALUWARSA.
  3. Konsultan Ritel hanyalah seorang Store Operation / Pelaksana Operasional Toko/ Operator Toko bukan Pengendali dan penentu kebijakan / Strategy Management dan tidak mengerti Retail Management System

Kami Juga menyediakan hardware POS paket merk TOSHIBA, scanner barcode, cash drawer berbagai merek terkenal antara lain ACER, MOTOROLA, ARGOX, APSON, CANON dengan HARGA PABRIK sebab mitrakonsulindo menjadi DEALER merek tersebut.Kami Juga menyediakan Rak / Gondola, meja kasir baik dari besi maupun disain khusus dari bahan kayu,Peralatan Rak / gondola minimarket / supermarket merek luar maupun dalam negeri harga Pabrik antara lain Spectra, Sakura, Triamet dll , KLIK DISINI

KAMI MENAWARKAN JASA- JASA :

1. Jasa Konsultasi Design Operasional Bisnis Retail Stan Lone :

Operasional Retail Modern Stand Lone ( berdiri sendiri ) :

  • BACK OFFICE RETAIL MANAGEMENT

-Purchasing

-Rechiefing ( Entry In )

-Finance

-Accounting

  • RETAIL OPERATION

-Chasier

-Merchandise Operator

-Sales Promotion

-Customer Service Excelence

2. Jasa Konsultasi Design Operational Bisnis Retail Jaringan:( Seperti Alfamart dan Indomart )/ mempunyai induk dan beberapa cabang

  • HEAD OFFICE / WAREHOUSE RETAIL MANAGEMENT

-Purchasing

-Rechiefing ( Entry In )

-Supplay Chain Management ( SCM )

-Finance

-Accounting

-Retail Strategy

  • BACK OFFICE RETAIL MANAGEMENT

-Rechiefing ( Entry In )

-Finance

-Accounting

  • RETAIL OPERATION

-Chasier

-Merchandise Operator

-Sales Promotion

-Customer Service Excelence

3. Software Application Developer baik Jaringan ( networking )/ Enterprise maupun berdiri sendiri ( Stand Lone )

4.  Hardware / Peralatan Minimarket, Supermarket etc.

5.  Jasa Konsultasi Mapping Ploating Area Disign dan Layout Store ( Lokasi Pendirian Outlet dan layout ritel baru )

6. Jasa Pelatihan dan Pendidikan / Seminar/ Workshop Ritel Moderen ( Retail Management System )


PENJABARAN :

Kami akan memberikan Pelatihan Secara Komprehensif / menyeluruh tentang Retail Moderen , Stand lone Maupun Jaringan baik yang sudah jalan maupun yang akan didirikan, Adapun materi retail modern yang kami tawarkan Secara Umum dan aplikasi dari System Managemen Retail Modern sebagai berikut :

a Pelatihan Operasional Retail Modern Jaringan maupun Stand lone :

  • Managemen Lay out ( Memudahkan untuk Pengawasan dan memudahkan Stock opname )/ Merchandise Management
  • Identifikasi Data per Unit produk / PLU : Departemen, Sub Departemen ( Planogram ), Unit
  • Lokasi Penempatan per unit Produk ( Rak No , Selfing No , Urut kanan No )
  • Identifikasi Pengguna menurut Lefel management
  • Data Entry
  • Penjualan/ Kasir, Register Kasir, Retur Penjualan
  • Pembelian : Purchase Order ( PO )Otomatis per suplier, per toko jaringan.
  • Entry Pembelian
  • Inventory ( penempatan per PLU, price list, master barang, min max )
  • Retur
  • Laporan
  • Laporan inventory ( PO otomatis, Barang Fast Moving/slow , stock harian, rel card/cetak harga, kartu stock )
  • Laporan Pembelian Gudang maupun Toko
  • Laporan Penerimaan Gudang maupun Toko
  • Laporan Penjualan ( per Departemen, top/bottom 100 item, Nota Penjualan )
  • Laporan Master Inventory ( master PLU, price list, master barang )
  • Laporan History ( Harga Jual, penempatan per PLU, Max Min )
  • Gudang
  • Master Data Gudang ( Master user, level pengguna, tabel rak, suplier, departemen, merubah harga pokok,retur)
  • Master Data Toko ( Level Toko, user, kota, suplier toko, index, discount, tabel rak, konstanta,merubah minmax/ harga jual)
  • Data Entry ( Pembelian, Pengiriman, pembatalan , mutasi )
  • Laporan ( Inventory Induk, toko, pembelian, pengiriman, penjualan, master data induk/toko, akutansi, history ). etc

b Pelatihan Strategi Marketing

  • Promotion
  • advertising

c Excellece Customer Services
HOW TO DEVELOP AND DELIVER A DIFFERENTIATED CUSTOMER LOYALTY STRATEGY TO DRIVE CUSTOMER RETENTION )

  • strategi pengembangan loyalitas pelanggan
  • Bahasa Tubuh dan Penampilan
  • Pelayanan Lebih untuk kepuasan Konsumen
  • Penanganan Komplain

d Pelatihan Pelaksanaan/ Implementasi Software Retail Management System 

  •  Store Operation
  • Back Office Retail Management
  • Warehouse Retail Management
  • Supplay Chain Management  

Untuk :

  • Manager Operasional / Manager Toko:
  • Supervisor area
  • Kepala Toko
  • Kasir

e Referensi Hardwere

  • Server
  • Client
  • Rak , Gondola
  • Scaner Barcode / Printer

f Mapping Ploating area

  • Referensi Lokasi
  • Lay out Toko / minimarket / supermarket
  • Set Up Planogram dan System Informasi Off line , On line / ( MIS )

Referensi :

  • Mitramart Jaringan Swalayan Surabaya
  • Senkukomart sidoarjo, pasuruan, malang, madiun, tuban, lamongan, kediri, ponorogo,jombang.
  • Smescomart jombang, lamongan
  • TOPSINDO di seluruh Indonesia
  • citramart pare, amanah grosir tuban, the daily mart magelang, wihamart jombang, salfamart kediri, anjukladang grosir nganjuk, etc

PENAWARAN KERJASAMA
Kami membuka Kerjasama untuk membangun jaringan minimarket ( seperti Indomart, alfamart ) bagi Dunia Usaha, Koperasi, LSM, Parpol, Perguruan tinggi,Sekolah .dll, dengan syarat kerjasama yang fleksibel.

Demikian Penawaran kami secara umum dan singkat untuk lebih detailnya kami mempersilahkan tanya jawab atau menghubungi kami melalui email : mitrakonsulindo@gmail.com

HUBUNGI KAMI :

Mitra Konsulindo
Bukit Palma aa 3/18
Surabaya
Kontak Person :
Ferry
HP. 081252189606
http://mitrakonsulindo.blogspot.com
mitrakonsulindo@gmail.com